Laman

Rabu, 03 Agustus 2011

politik politik di indonesia

BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Herbert Feith

, Indonesia memiliki 2 budaya politik yang dominan :
            1. Aristokrasi Jawa
            2. Wiraswasta Islam

Herbert Feith dan Lance Castles dalam buku ”Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965”. yang mewarnai perpolitikan di Indoensia, yakni:

1. Komunisme yang mengambil konsep-konsep langsung maupun tidak langsung dari Barat, walaupun mereka seringkali menggunakan ideom politik dan mendapat dukungan kuat dari kalangan abangan tradisional. Komunisme mengambil bentuk utama sebagai kekuatan politik dalm Partai Komunis Indonesia.
2. Sosialisme Demokrat yang juga mengambil inspirasi dari pemikiran barat. Aliran ini muncul dalam Partai Sosialis Indonesia.
3. Islam, yang terbagi menjadi dua varian: kelompok Islam Reformis (dalam bahasa Feith)- atau Modernis dalam istilah yang digunakan secara umum- yang berpusat pada Partai Masjumi, serta kelompok Islam konservatif –atau sering disebut tradisionalis- yang berpusat pada Nadhatul Ulama.
4. Nasionalisme Radikal, aliran yang muncul sebagai respon terhadap kolonialisme dan berpusat pada Partai nasionalis Indonesia (PNI).
5. Tradisionalisme Jawa, penganut tradisi-tradisi Jawa. Pemunculan aliran ini agak kontroversial karena aliran ini tidak muncul sebagai kekuatan politik formal yang kongkret, melainkan sangat mempengaruhi cara pandang aktor-aktor politik dalam Partai Indonesia Raya (PIR), kelompok-kelompok Teosufis (kebatinan) dan sangat berpengaruh dalam birokrasi pemerintahan (pamong Praja).

Clifford Geertz

, Indonesia memiliki 3 subbudaya yaitu :
1. Santri : pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari pedagang di kota dan petani     yang berkecukupan.
2.  Abangan : yang terdiri dari petani kecil.
3. Priyayi : golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.
                           
Afan Gaffar

, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
1. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan
    Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
2. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan   majikan dengan buruh.
3. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.

Nazarudin Samsudin

, menyatakan dalam sebuah budaya ciri utama yang menjadi identitas adalah sesuatu nilai atau orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat atau bangsa secara keseluruhan.  Jadi simbol yang selama initelah diakui dan dikenal masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di Indonesia adakah Bhineka Tunggal Ika.

SOSIALISASI  POLITIK
1. Pengertian sosialisasi politik :
   a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan              kebudayaan politiknya.
   b. Gabriel  A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola –       pola tingkah laku  diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
  c. Richard E. Dawson, sosialisasi  politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan  pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.
 d.  Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
 e.  Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik    anggota masyarakatnya.
 f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses  sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

1). Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu.  Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.
2). Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan.  Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.
3). Di lIngkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya.
4). Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik.  Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader danpartisipannya secara periodik.  Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image memperjuangkan kepentingan umum.

Sabtu, 26 Februari 2011

hidup berawal dari mimpi

kujelang matahari dengan segelas teh panas..
Di pagi ini ku bebas, karna nggak ada kelas.
Di ruang mata ini kamar ini srasa luas..
Letih dan lelah juga, lambat lambat terkuras.
 .
Teh sudah habis, kerongkongan ku pun puas.
Mulai ku tulis semua kehidupan di kertas..
Hari hari yang keras, kisah cinta yang pedas.
Perasaan yang was was, dan gerakku yang terbatas..
 .
Tinta yang keluar dari dalam pena..
Berirama dengan apa yang kurasa.
Dalam hati ini ingin kuubah semua.
Kehidupan monoton penuh luka putus asa.
 .
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi..
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi.,
Rasakan semua, peduli 'tuk ironi tragedi.,
Senang bahagia, hingga kelak kau mati.,,
.
dunia memang tak selebar daun kelor..
Akal dan pikiran ku pun tak selamanya kotor..
Membuka mata hati demi sebuah cita-cita.
Mlangkah pasti, pena dan tinta berbicara,.
 .
Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan.
Sbagai bintang hiburan, dan terus melayang,.
Tak heran ragaku, terbalut lebel mewah.
Cerminan seorang raja dalam crita Cinderella,
 .
Ini bukan mimpi atau halusinasi.
Sebuah anugerah yang akan ku nikmati nanti,
Hasil kerja keras ku terbayarkan lunas.. tuntas..
Melakoni jati diri sampe puas,.
 .
Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi,.
Gantungkan yang tinggi, agar semua terjadi,..
Rasakan semua, peduli 'tuk ironi tragedi,.
Senang bahagia, hingga kelak kau mati.
 .
Jalan sedikit tersungkur terjungkir terbalik..
Mlangkah menuju titik, lakukan yang terbaik..
Ku ketatkan tekad dan niat agar melesat.,
Sperti rudal squad, mimpiku kan kudapat,.
 .
Mencari tepuk tangan atas karya keringatku.
Bukan satu yang ingin aku tuju,
Naik ke'atas pentas, agar orang puas.
Dapat applause, cek atau pun uang kertas.,
 .
cari sensasi ataupun kontroversi,.
Bukan caraku agar hidupku rekonstruksi.
Dari mimpi semua hal dapat terjadi.
Maka lemparkan sayap dan terbanglah yang tinggii..
:D